MEMBUJUK KALKUN AGAR MAU MENGERAM

MEMBUJUK KALKUN AGAR MAU MENGERAM

Date:
Genres:Beternak kalkun di sekolah, mengapa tidak.  Berkembang  biaknya satwa peliharaan, adalah sesuatu ya…
Beternak kalkun di sekolah, mengapa tidak. Berkembang  biaknya satwa peliharaan, adalah sesuatu yang menggembirakan. 
kalkun bertelur
kalkun Si Putih udah bertelur, tapi tidak cocok dengan kotak kandang yang disiapkan.
Meski telur sudah dipindahkan ke dalam kotak semua, tetap dia ragu untuk masuk 


Kini sepasang kalkun di sekolah sudah bertelur dan sedang mengeram. Wow  .. senangnya. 

Setelah melewati masa remaja, sepasang kalkun kini menginjak dewasa, terjadi perkawinan dan bertelur.  

Mengalami proses kalkun bertelur, adalah pengalaman yang baru bagi warga sekolah. "Wah.. pak, kalkunnya sudah mengeram ..," kata Farrel sambil mengajak saya ke kandang Mini Zoo Semut. 

Memang, proses membujuk kalkun untuk mau mengeram di kotak yang disediakan, ini sempat membuat putus asa: dia tak mau masuk-masuk juga kumpulan telur yang diletakkan di dalam kotak kayu.  


Keinginan kita agar kalkun Si Putih mengeram di tempat yang mudah terawasi, dan prosesnya dapat dilihat oleh  siswa. Keinginan melihat proses mengeram dan menetasnya secara alami. 

Namun rupanya kemauan kita tak sesuai dengan keinginan si Putih sendiri. Beberapa hari ia tampak hanya mondar mandir di depan kotak kayu berisikan telur-telurnya 12 butir. 

kalkun gak mau masuk kotak pengeraman, kenapa ya..
ada 12 telur, tapi dia tetap gak mau masuk kandang pengeraman



Putus asa dan khawatir, kalau telur-telur itu  lama  kelamaan  sia-sia membusuk kalau tak segera dierami. Jadi, kalau beberapa hari lagi ia tak mau juga mengeram, telur akan dipindahkan masuk ke mesin tetas. 

Rupanya, selain tak cocok dengan kandang kayu u pengeraman, ia masih menunggu pelepasan telurnya yang terakhir. 

Pagi dua hari yang lalu, si Putih terlihat mengais-ngais lagi di pojok kandang, membuat cekungan. Dan tak lama kemudian bertelur. Jadi bertambah menjadi 13 butir semuanya. 

Akhirnya, diputuskan untuk semua telur di dalam kotak kayu, dipindah disatukan di cekungan itu. Supaya tidak terganggu dengan kalkun jantan, ruangannya diberi pembatas kotak yang didekatkan. 

Ia mulai mencoba duduk... eh hati-hati kalkun ... Dua hari menunggu dia mau duduk mengeram. Wah... sebuah penantian yang panjang. 


SULITKAH BETERNAK ATAU MEMELIHARA KALKUN? 

Sebagian petani kalkun mengaku kalau memelihara kalkun itu mudah, menyenangkan, dan menguntungkan. Karena harga jualnya jauh lebih tinggi dari unggas sejenis seperti bebek, ayam, itik. 

Sebagian mengaku sebaliknya: banyak terkena penyakit (Fox kalkun atau cacar; snot atau pilek megap-megap, dan anakan mencret) sehingga saat masih anakan kecil rentan mudah mati. Kesulitan lain, kalau sudah besar dan dewasa, makannya makannya banyak .. 



Dari pengalaman di mini zoo sekolah Semut-Semut, memang kalkun dapat terkena penyakit. Semisal tidak mau makan hingga mati (pernah terjadi). Penyakit lain adalah lumpuh tidak mau berdiri, disebabkan lantai kandang lembab basah terkena  tampias hujan di musim hujan. 

Soal makanannya, sederhana kok. Pagi hari diberikan jagung pecah dicampur dengan pur ayam. Disediakan dalam wadah  makan. (Kalau tak habis, sering burung merpati masuk kandang ikut makan). Juga dedaunan seperti kangkung atau hijauan lain yang lunak. 


Untuk ukuran kalkun anak hingga remaja, sebaiknya daun-daun itu dicincang halus lebih dahulu. Juga ketika sore hari, diberikan sisa katering sekolah -nasi bercampur sayur dan lauknya - secukupnya saja. 


Selebihnya, kalkun dapat menjadi teman bermain di sekolah. Jika dipegang, teman-teman kecil suka mengelus-elus kepalanya: "Ihh pak.. kok kepalanya panas?" .... 
"Iya, karena kalkun hewan yang berdarah panas," jelas saya. 


Beberapa siswa  suka minta bulu kalkun yang jatuh, yang berukuran sedang atau besar. Untuk disimpan di buku, sebagai pembatas. Juga kepingin dibuat pena, katanya, seperti jaman dahulu pena terbuat dari bulu angsa.


Siswa pun suka menggoda si kalkun jantan. Siswa menggoda dengan bergerak cepat kiri atau ke kanan kandang, maka kalkun jantan akan bergerak mengikuti seperti ingin mengejar. 

Jika kalkun berada di ruang terbuka jika ia diganggu maka akan marah dan mengejar. Kalau kena terkejar, maka kita ditendangnya... bikin kaget saja.. hehehe. 

KEUNIKAN MASA BERTELUR YANG PANJANG SAMPAI MENGERAMNYA  

Si Putih sebenarnya bertelur sebanyak 14 butir. Tapi 1 butir pertama hilang entah kemana: diambil orang, pecah, atau dibawa pergi predator tikus/musang. 

Si Putih sekarang mengerami 13 butir telur. Telur berada di atas tanah lantai kandang, yang dibatasi bilah kayu bekas kotak buah, supaya telur tidak tergeser-geser keluar. 

Sebelumnya, ia sempat diminta masuk bertelur dan mengeram di dalam kotak, tapi tetap saja tidak mau meski sudah semua telur dipindah berada di kandang kotak kayu.  
   
kalkun bertelur akan mengeram
masih ragu untuk duduk mengeram. Apakah kamu tidak nyaman dengan kandang kotak kayu seperti ini? 

Akhirnya, diputuskan untuk memindahkan semua telur ke tanah, kembali seperti saat dia bertelur. Dibuat cerukan yang cukup lebar seperti si Putih lakukan. Kemudian seluruh telur diletakkan di situ. Diberi pembatas kotak kayu, agar kalkun jantan tidak mengganggu masuk ke area pengeraman. 

Alhamdulillah, setelah berjalan 2 hari telur ada di dasar lantai kandang, maka akhirnya kalkun si Putih mau duduk mengeram. 

kalkun
si Jantan mengawal si betina mengeram.  Rupanya ingin mengeram di tanah, lebih nyaman bagi kalkun.

Kalau dilihat, karakter kalkun memang mirip dengan burung Maleo yang dilindungi, yang meletakkan telur di tanah.  
Rupanya si Putih ini ingin mengerami telurnya langsung di tempat yang nyaman beralaskan lantai kandang atau tanah. Mudah-mudahan kelembaban dari bawah tidak membuat gagal menetas. 

Proses mengeram ini peristiwa perdana bagi si Putih menjadi ibu kalkun. Mungkin belum sempurna sikap bertelur dan mengeram. Nanti kita tunggu hasilnya saja ... 28  hari lagi. (Bandingkan dengan masa eram telur ayam 21 hari. Lebih lama ya... )

KEUNIKAN KARAKTER KALKUN dan KEMUDAHAN MEMELIHARANYA 


Selama proses bertelur ini, ada beberapa hal menarik yang perlu dicatat:   

1. Kalkun hewan yang tidak berisik, kecuali kalau lapar ia akan bersuara ribut. Memelihara banyak kalkun tidak mengganggu ketenangan belajar sekolah. 

2. Bertelur tanpa berisik atau berkotek-kotek seperti ayam. Contohnya, di suatu pagi di pojok kandang yang terang, ada sebutir telur di atas cerukan lantai kandang beralaskan tanah dan sekam.  

Rupanya kalkun betina si Putih, yang tadinya remaja, sudah memasuki usia dewasa dan bertelur. Alhamdulillah. Sikapnya pendiam dan pemalu.  Segera setelah bertelur,   dia segera pergi  ke tempat makan, selanjutnya mengais-ngais tumpukan sekam di sudut kandang yang agak lembab.

3. Telur kalkun lebih besar dari telur ayam. Warnanya putih bersih berbintik-bintik coklat. Bentuk ada yang membulat dan di sisi lainnya agak meruncing.  

telur kalkun lebih besar dari telur ayam
telur kalkun lebih besar hampir 2 kali lipat dari telur ayam 
Suka bertelurnya di tempat yang rada gelap tersembunyi. Semula, karena kandang dibatasi, Si Putih bertelur di pojok yang terang. 

Namun, setelah sekat kandang dibuka, ia memilih TKP bertelur di pojok gelap di area bawah kandang kelinci. Itu bagian yang tergelap di kandang, namun kering dan bersih karena alas kelinci ditutupi dengan seng pelapis kandang. Karena kuatir telur diganggu predator tikus, maka setiap ada telur baru, diambil dan disimpan di boks plastik agar bersih tidak terkenai kotoran tanah, kotoran kelinci, atau serangga lain.  

4. Uniknya, kalkun lebih suka bertelur di tanah, gak mau di kotak kayu. Ia menggali-gali lantai kandang dengan kuku cakarnya, sehingga terbentuk cekungan yang nyaman untuk didudukinya. Kadang berakibat telur yang ada terkena rimah-rimah sekam, dikuatirkan bisa menutupi pori-pori telur sehingga telur bisa gagal menetas.       

5. Saat mau bertelur, pernah terjadi, kalkun jantan menginjak-injak badan si Putih yang sedang duduk. Wah bahaya nih... Eh .....  ternyata gak lama kemudian si Putih mengeluarkan telurnya, dengan berlumuran sedikit lendir bening --mungkin untuk memudahkan mengeluarkan telur dari saluran telur. Mungkin lho ya... kalkun jantan sedang memijat si betina agar mudah bertelur. 

6. Masa bertelur yang panjang. Ternyata tidak setiap hari kalkun bertelur. Untuk mencapai 14 butir telur rasanya makan waktu hampir 1 bulan. Si Putih ini kadang bertelur 2 hari sekali, kadang tiap hari. Resikonya, telur yang terdahulu itu sudah berumur atau tua. 

Saat dierami berarti telur pertama usianya sudah 24 hari berada di luar. Apakah sel telur ini masih subur (fertile)?  Kalau dalam penyimpanannya kurang baik, bisanya umur telur (ayam) sekitar 2 minggu. Selebihnya, telur tidak lagi mudah menetas atau inti sel telurnya telah mati.

Nah, kini sepasang kalkun sedang mengeram dalam proses  melakukan perkembang biakan. Sebentar lagi kita menunggu telurnya menetas. Mudah-mudahan jumlah kalkun di sekolah bisa jadi banyak... horee.... Jadi nih kita beternak kalkun di sekolah. (IM)

Sila lihat tulisan lain:

1. Kematian Kalkun Jantan CR-7
2. Merawat Kalkun Sakit 
3. Kematian Kalkun Muda karena Sakit Berak Putih