Senangnya bermain dengan burung jinak dan dapat terbang bebas kembali, bersama komunitas Depok Free Fly.
Semua anak seperti tahu .... apa jawabannya hayooo.... kakatua... |
Benarkah burung dapat menjadi sahabat dekat kita? Ya, seperti seorang teman ....
Ternyata, burung yang disayang bisa menjadi sahabat yang sangat menyenangkan.
Itu yang diperlihatkan oleh komunitas Depok Free Fly disingkat DFF, yaitu sebuah komunitas pecinta burung di kota Depok - Jawa Barat.
Free Fly artinya terbang bebas, maksudnya memelihara burung dengan membiarkan kesehariannya bebas terbang bebas di luar kandang (free fly) tanpa diberi rantai atau tali, juga tanpa diikat sayap, dan pada saatnya kembali ke kandang/sangkar untuk makan, dan istirahat bobo siang atau bobo malam.
Tengok keseruannya saat burung-burung cerdas ini beraksi di hadapan siswa TK dan PG Semut-Semut the Natural School, awal Mei lalu. Betapa burung-burung itu tak mau pergi jauh-jauh, maunya terus saja nemplok di tangan, bahu, atau kepala kakak-kakak DFF.
Jika dilepas-terbangkan (free fly), eh malahan kembali ke tangan. Dan, burung-burung itu juga mau nemplok di kepala siswa PG dan TK lho .... Seru, anak-anak bersemangat, gembira, kaget, sampai terkejut, dan tertawa-tawa kesenangan...
Juga suka saat teman-teman Play Grup memberi makan burung lovebird dan kakatua di tangan secara langsung (hands feed).
makanan yang disukai lovebird adalah milet, berupa biji kecil berwarna kuning |
nemplok di tangan, dan langsung mau makan. burung lovebird tidak terbang pergi, eh malah mendekat minta diberi makanan |
Kak Nurdin dari DFF mengajarkan, kalau burung disayangi maka akan membalas rasa sayang dengan sikap jinak dan kepatuhan.
Sikap kasih sayang harus ditanamkan pada diri kita sejak dini, sebagai rasa syukur kepada Tuhan YME telah memberikan kehidupan. Kita harus menjaga dan merawat alam, berikut isinya, seperti tetumbuhan dan hewan.
BURUNG PARUH BENGKOK PINTAR dan BISA DILATIH
Jenis jenis burung paruh bengkok telah lama diketahui sebagai burung cerdas yang dapat dilatih dan suka berteman. Mungkin kamu pernah menemui saat di sirkus, atau di film-film tentang satwa. Di alam biasanya dia hidup secara berkelompok. Bulunya indah, makannya mudah, dan kalau bersuara pun meriah.
Ada yang berukuran kecil seperti burung parkit dan lovebird; ada berukuran sedang seperti betet (bayan), nuri; hingga yang ukuran besar seperti kakatua dan macaw.
Kemarin itu, tim Depok Free Fly membawa 3 burung lovebird, 1 betet, 2 Sun-conure, dan 2 burung kakatua.
a. Lovebird
Namanya unik, burung cinta. Jenis burung ini lagi tren menjadi burung lomba suara. Kak Nurdin membawa tiga lovebird kesayangannya: Uero, Bubu, dan Yoyo. Ada yang masih bayi, usianya belum 2 bulan, dan masih diberi makan cair melalui alat suntik spet.
berlatih memberi makanan cair untuk anak lovebird dengan menggunakan spet |
Lovebird suka makan biji-bijian seperti jawawut, milet, padi; juga sayuran seperti jagung muda, kangkung, tauge, sawi, dsb. Lovebird termasuk mudah diternakkan.
Ia setia pada pasangannya, dan bisa bertelur sepanjang tahun. Setiap bertelur sekitar 2-5 butir. Telur menetas setelah dierami selama 18 hari.
Bagaimana rasanya bisa memegang dan memberi makan burung? "Senang pak," kata teman PG. "Pengen coba lagi"
bersiap memberi makan burung lovebird, dan bermain besamanya... |
b. Betet
Disebut juga burung bayan. Ini burung Indonesia asli. Dia ukurannya lebih besar dari parkit atau lovebird, mirip ukuran Sun-conure, si parkit matahari. Makannya mirip dengan parkit, yaitu biji-bijian milet, namun juga suka buah yang manis matang.
Betet hijau, sedang dilatih agar mau mendekat. Namanya dipanggil, diimingi makanan, lalu si bebet datang mendekat. Ini salah satu proses melatih burung agar mau dipanggil. |
c. Sun Conure
Nama latinnya Aratinga solstitialis. Disebut juga parkit matahari. Ini jenis masuk kelompok burung bayan, yang berukuran sedang. Asal dari Amerika Selatan bagian timur. Warna bulu kuning keemasan di bagian bawah dada, dan wajah yang orange kemerahan.
sun conure, paruh bengkok dari Amerika Selatan, yang mudah dilatih |
Nama latinnya Aratinga solstitialis. Disebut juga parkit matahari. Ini jenis masuk kelompok burung bayan, yang berukuran sedang. Asal dari Amerika Selatan bagian timur. Warna bulu kuning keemasan di bagian bawah dada, dan wajah yang orange kemerahan.
Makanan kesukaannya: buah-buahan yang matang dan manis, seperti apel, mangga, pepaya, dll; biji-bijian seperti kacang, kuaci ; juga terkadang makan serangga. Makanannya mudah, dan kayaknya dapat diternakkan.
Usianya kalau sampai tua bisa 30 tahun lho. Tapi sayangnya, di habitat asalnya sudah berkurang populasinya, sehingga terancam punah dan termasuk burung dilindungi oleh IUCN. (International Union for Conservation of Nature and Natural Resource, organisasi internasional untuk konservasi sumberdaya alam).
kak Nurdin (kanan) dan kak Kiki (kiri) bermain dengan sun conure si parkit matahari ... nemplok di tangan kak Kiki, dan di kepala Kak Nurdin |
Ada tim DFF yang menternakkan burung indah ini, dan kabarnya sudah berhasil berkembang biak. Harganya cukup mahal lho, sekitar Rp. 1 juta lebih ...
d. Kakatua
Kakatua jambul kuning adalah burung cerdas asal Indonesia bagian Timur. Jenis ini sudah terancam punah dan dilindungi.
Kesukaannya makan biji-bijian seperti kacang tanah, kuaci; pucuk daun muda seperti bayam, kangkung; bunga; buah dan sayur seperti jagung muda, cabe rawit, pepaya matang, rambutan, pisang, jeruk manis, jeruk asem, serta buah manis lainnya.
Kukunya tajam, dan paruhnya sangat keras. Wajar kalau saat melatihnya lengan kita akan tergaris-garis luka oleh cakarnya, ataupun juga digigit oleh paruhnya yang keras itu ... oh sakitnya..!
Di Mini Zoo Semut juga ada 2 ekor kakatua. Rio, si jantan, sudah mau jinak, sedangkan Risa, betina, masih tidak suka dipegang. Rio suka diajak bermain di luar kandang, tapi belum bisa jinak seperti kakatua milik kak Nurdin yang jika diterbangkan dan kembali ke tangan.
CARA MELATIH BURUNG agar TERBANG BEBAS (FREE FLY)
CARA MELATIH BURUNG agar TERBANG BEBAS (FREE FLY)
- Mulailah dengan bayi-bayi burung, itu lebih mudah. Menurut Kak Nurdin, jika ingin jinak, burung dipelihara sejak kecil atau bayi, setiap hari disuapi, sehingga kenal dan dekat dengan pengasuhnya. Setelah itu dilatih beberapa tahap agar akrab, menuruti perintah, dan kembali ke kandang.
- Juga bisa dengan burung yang sudah dewasa, namun lebih sulit. Bedanya, jika melatih burung dewasa berhasil, maka hubungan emosional dengan pemiliknya akan lebih kuat.
- Untuk burung dewasa, sengaja agak dilaparkan dulu, supaya dia merasa butuh mendekat dan minta makan. Begitu terus diulang-ulang sehingga mendapat kepercayaan dari burung. Oya, jangan lupa untuk memandikannya supaya cepat jinak.
- Ada beberapa tahapan dalam mengajarkan burung hingga free fly atau dapat terbang bebas tanpa kabur. Seperti dinamai, dilatih untuk makan mendekat, dilatih datang ketika dipanggil (fly to me), hingga terakhir dilatih untuk terbang bebas lalu kembali. (untuk jelasnya nanti kita bahas tersendiri ya... )
Meski telah terlatih dan jinak, adakalanya burung-burung tersebut hilang atau tak mau kembali. Wajar, karena dasarnya burung suka dengan lingkungan alaminya. Misal, dia mencari pasangan jodohnya, atau malahan terancam oleh hewan lain.
Menurut Kak Nurdin, mereka pun pernah menunggu seekor burung sampai 6 jam baru turun kembali ke tangan. Juga pernah kehilangan burung yang terbang bebas dan tak kembali...
INI DIA TIM DFF - DEPOK FREE FLY Menurut Kak Nurdin, mereka pun pernah menunggu seekor burung sampai 6 jam baru turun kembali ke tangan. Juga pernah kehilangan burung yang terbang bebas dan tak kembali...
Teman-teman kecil dari sekolah lain juga dapat mengundang kakak komunitas DFF - Depok Free Fly berkunjung ke sekolah kalian.
Boleh menghubungi kak Nurdin di WA 0815 1419 9053
Saya, Indrawan Miga, dari Mini Zoo Semut. (sesekali mejeng untuk kenang-kenangan).
berikutnya TIM DFF:
Kak Irvan, Kak Ardy, Kak Nurdin, dan Kak Kiki.
Kak Nurdin membawa kakatua jambul kuning bernama Jecho, dan 3 lovebird (namanya Uero, Bubu, dan Yoyo)
Kak Ardy membawa kakatua triton bernama Mountee, dan seekor Sun-conure namanya Bumble Bee.
Sedangkan kak Kiki membawa Rainbow, seekor Sun-conure. Oya, kak Kiki (ayah Ahmad Baihaqi, juga adalah orangtua siswi TK Semut-Semut- ananda Naia Shakeela Ahmad). Menurut cerita ayah Kiki, ananda Naia sangat suka bermain dengan Sun conure di rumah).
Terima kasih Pak Kiki.
Terima kasih Pak Kiki.
Terima kasih atas kehadiran kakak tim DFF di Semut-Semut The Natural School.
terima kasih untuk kakak DFF - Depok Free Fly , dari teman-teman kecil TK Semut-Semut the Natural School, thn ajaran 2018/19 |
(IM)